cover
Contact Name
Dedi Mulyadi
Contact Email
d3dimulya@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
riset.geotek@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan
ISSN : 01259849     EISSN : 23546638     DOI : -
Core Subject : Science,
RISET (Indonesian Journal of Geology and Mining) welcomes article submissions dealing with Geology; Applied Geophysics; Mining.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 23, No 2 (2013)" : 6 Documents clear
MENGHILANGKAN WARNA DAN ZAT ORGANIK AIR GAMBUT DENGAN METODE KOAGULASI-FLOKULASI SUASANA BASA Dadan Suherman; Nyoman Sumawijaya
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 23, No 2 (2013)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (998.662 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2013.v23.75

Abstract

ABSTRAK Air gambut mempunyai derajat keasaman tinggi (pH antara 3-5), kandungan partikel tersuspensi rendah, dan intensitas warna tinggi berwarna merah kecoklatan dengan kandungan zat organiknya yang tinggi.  Menghilangkan warna dan kandungan zat organik dilakukan percobaan dengan proses koagulasi-flokulasi. Proses diawali dengan menaikkan nilai pH hingga suasana basa dengan membubuhkan kaporit dan kapur tohor, menaikkan kandungan partikel tersuspensi melalui penambahan tanah lempung, dan kemudian tawas (aluminium sulfat) sebagai koagulan. Penambahan 0,05 gram kapur tohor, 0,10 gram kaporit, 0,30 gram lempung dan 0,40 gram tawas ke dalam 1000 ml air gambut serta pengadukan secara manual selama 30 detik, proses koagulasi pada pH 11 berhasil menghilangkan warna 99,20 % yakni dari 383,50 TCU turun menjadi 3,01 TCU, dan kandungan zat organik turun sebesar 98,15 % dari  385,87 mg/L KMnO4 menjadi 7,19 mg/L KMnO4. Baik warna maupun zat organik, keduanya menunjukkan nilai yang memenuhi persyaratan air minum.
EARLY CRETACEOUS RADIOLARIANS IN MANGANESE CARBONATE NODULE FROM THE BARRU AREA, SOUTH SULAWESI, INDONESIA. Munasri Munasri
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 23, No 2 (2013)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1678.8 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2013.v23.71

Abstract

Abstract The Mesozoic basement complex in South Sulawesi, Indonesia, is exposed in two areas near Bantimala and Barru, known as the Bantimala Complex and the Barru Complex. The complexes consist of metamorphic, ultramafic and sedimentary rocks. Part of these rocks was chaotically mixed to form a mélange. Early Cretaceous (Valanginian to Barremian) radiolarians were extracted from manganese carbonate nodule embeded in dark reddish shale of the Barru Complex. Previously middle Cretaceous (late Albian to early Cenomanian) radiolarian assemblage was reported found in chert and siliceous shale of the Bantimala Complex.The hemipelagic dark reddish shale with manganese carbonate nodule of the Barru Complex are considered to have been deposited in Early Cretaceous time (Valanginian to Barremian) and accreted at the subduction trench during late Early Cretaceous (Aptian) time.Based on radiolarian data, it is considered that the Barru and Bantimala Complexes were not derived from single accretionary complex as previously regarded.
KRITERIA RANCANG BANGUN SISTEM PANEN HUJAN DAN ALIRAN PERMUKAAN: STUDI KASUS DAS CISADANE HULU Nani Heryani; Setyono Hari Adi; Budi Kartiwa
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 23, No 2 (2013)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1853.258 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2013.v23.76

Abstract

Abstrak Banjir dan kekeringan merupakan dua fenomena alam yang dapat mengancam sistem produksi pertanian dan ketahanan pangan nasional. Secara kuantitatif masalah banjir terjadi akibat kesenjangan dua hal yaitu masalah distribusi dan kapasitas (storage). Distribusi curah hujan yang tidak merata secara spasial dan temporal menyebabkan kelebihan air di musim hujan dan kekurangan air di musim kemarau. Teknik konservasi tanah dan air dapat dilakukan melalui berbagai cara antara lain melalui  pemanenan air hujan dan aliran permukaan menggunakan embung, dam parit, dan lain-lain. Penelitian dilaksanakan di Sub DAS Cisadane Hulu pada Maret sampai dengan Nopember 2011. Tujuan penelitian yaitu: 1) mengkarakterisasi kondisi biofisik wilayah untuk penilaian kesesuaian aplikasi sistem panen hujan dan aliran permukaan 2) mengembangkan model pengelolaan air melalui panen hujan dan aliran permukaan dan mengantisipasi banjir dan kekeringan, 3) mengembangkan kriteria rancang bangun sistem panen hujan dan aliran permukaan untuk mengurangi risiko banjir dan kekeringan.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dam parit  dapat dibangun di sub DAS Cikereteg, DAS Cisadane sebanyak 41 buah dapat mengairi target irigasi seluas 50,4 ha. Sedangkan di seluruh DAS Cisadane jika dibangun sebanyak 159 buah akan dapat menurunkan debit puncak sebesar 4,5 m3/detik.  Pembangunan dam parit di sub DAS Cikereteg DAS Cisadane Hulu tergolong sesuai secara teknis maupun sosial ekonomi.
AKURASI REKONSTRUKSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN 18O AIR LAUT (SALINITAS) UNTUK INTERPRETASI IKLIM MASA LAMPAU DARI KARANG MATI (FOSIL) Sri Yudawati Cahyarini
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 23, No 2 (2013)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (957.351 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2013.v23.72

Abstract

Abstrak Kandungan unsur geokimia dalam karang merupakan proksi yang menjanjikan untuk rekonstruksi iklim. Pasangan unsur Sr/Ca dan d18O digunakan untuk merekonstruksi kandungan d18O air laut yang selanjutnya dapat digunakan untuk merekonstruksi salinitas di masa lampau. Dalam studi ini akan dikaji mengenai akurasi rekonstruksi kedua parameter tersebut dari contoh karang modern, hasil dari studi ini akan dapat berguna nantinya untuk interpretasi iklim purba dari contoh karang mati (fosil). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa rekonstruksi salinitas (d18O air laut) dapat dilakukan jika besaran variasi bulanannya lebih besar dari pada error analisis proksi geokimia karang. Dengan mengkalikan regresi slope dari d18O air laut-salinitas dengan faktor ~2, salinitas dari wilayah Tahiti dapat direkonstruksi berdasarkan pasangan kandungan proksi Sr/Ca dan d18O dari karang Tahiti.
VARIATIONS OF PORE-WATER PRESSURE RESPONSES IN A VOLCANIC SOIL SLOPE TO RAINFALL INFILTRATION Adrin Tohari
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 23, No 2 (2013)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1334.168 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2013.v23.73

Abstract

ABSTRACT A field monitoring of hydrological response and slope movement in an active landslide area, comprising of volcanic soil, was conducted to have a better understanding of the mechanism of landslide reactivation during a rainfall period. Monitoring instruments consisted of jet-fill tensiometers, inclinometers, open stand-pipe piezometers, and a tipping-bucket rain-gauge. The records of pore-water pressure show that the hydrological responses exhibited some spatial variability, and were mainly influenced by antecedent soil moisture conditions and rainfall patterns. The ingress of wetting front was confined up to the depths of 3 m, and a transient positive pore pressure could develop at a depth of 1 m during a heavy rainfall. More sustained increase in pore-water pressure could develop at deeper soil. Meanwhile, the piezometer records show that the response of groundwater table occur more significantly in the middle and lower portions of the slope, associated with the subsurface topographical features. The analysis of antecedent moisture conditions based on the pore-water pressure measurement data indicates that simplified model of slope hydrology cannot fully explain the spatial and temporal development of the pore-water pressures observed in the soil slope
POTENSI DAN KARAKTERISTIK BATUAN SUMBER HIDROKARBON DARI CONTO PERMUKAAN DI DAERAH KARAWANG, JAWA BARAT Praptisih Praptisih; Kamtono Kamtono; Prahara Iqbal
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 23, No 2 (2013)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1186.768 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2013.v23.74

Abstract

ABSTRAK Penelitian batuan sumber hidrokarbon yang dilakukan di daerah Karawang bertujuan untuk memperoleh data permukaan endapan klastik berbutir halus serta karakteristik litofasies yang diduga sebagai batuan induk hidrokarbon. Metode yang dipakai adalah penelitian lapangan dan laboratorium. Penelitian lapangan meliputi pengamatan stratigrafi detil dan pengambilan conto batuan. Analisa laboratorium terdiri dari analisa kandungan TOC dan pirolisis Rock Eval. Hasil analisa TOC terhadap 17 conto batulempung yang diambil dari Formasi Jatiluhur menunjukkan nilai berkisar antara sebesar 0,53-2,02%. Tmax delapan  conto sebesar 422o-432oC menunjukkan tingkat kematangan thermal yang belum matang. Delapan conto lainnya masuk dalam kategori matang dengan nilai Tmax sebesar 436o-462oC, sedang satu conto dengan nilai Tmax 467oC menunjukkan kategori pasca matang. Nilai HI berkisar antara 33-143 mg HC/TOC, dan termasuk dalam Fasies D, CD dan C. Berdasarkan nilai tersebut, batuan sumber di daerah penelitian dapat menghasilkan gas dengan kuantitas kecil. Potensi hidrokarbon di daerah penelitian menunjukkan kategori kekayaan material organik rendah hingga menengah, dengan kerogen yang termasuk type II dan III. Kualitas batuan sumber berdasarkan nilai HI termasuk dalam kategori gas prone.

Page 1 of 1 | Total Record : 6